1. Gagal itu tidaklah sama dengan menjadi pecundang.
Seseorang bisa saja sering gagal namun tetap bukan seorang pecundang, karena pecundang menerima kegagalannya dengan berputus asa.
2. Gagal tidaklah memalukan seperti yang dikira semua orang.
Berbuat salah tidaklah lebih daripada mendekatkan diri kita dengan kesuksesan.
3. Kegagalan itu hanyalah kemunduran sementara.
Kegagalan tidaklah pernah menjadi bab terakhir dari buku kehidupan anda kecuali anda menyerah.
4. Sesuatu yang layak itu tak pernah tercapai tanpa resiko gagal.
Orang yang meresikokan segalanya untuk mencoba mencapai sesuatu yang benar2 layak lalu gagal sama sekali bukanlah pecundang yang memalukan karena itulah sebuah awal dari kesuksesan yang mengesankan.
5. Kegagalan adalah persiapan alami untuk meraih sukses
Walaupun tampaknya aneh, sukses itu lebih sulit dijalani dengan sukses ketimbang kegagalan dan tentunya akan diakhiri dengan senyuman.
6. Setiap kegagalan disertai dengan kemungkinan2 akan sesuatu yang lebih besar.
Analisalah kegagalan dari sudut manapun, maka akan anda temukan benih2 untuk mengubah kegagalan itu menjadi kesuksesan.
7. Kuncinya pada anda untuk menyikapi kegagalan2 dalam kehidupan anda.
Kegagalan itu bisa menjadi berkah atau kutukan, tergantung pada reaksi atau respons masing2 individu terhadapnya dan sesungguhnya dibalik kegagalan ada kesuksesan.
8. Kegagalan adalah peluang untuk belajar bagaimana caranya mengerjakan segalanya dengan lebih baik lain kali - belajar dimana bahaya2nya dan bagaimana caranya untuk menghindarinya.
Hal yang terbaik dapat dilakukan dengan kegagalan
adalah belajar sebisanya darinya.
(Dale Galloway)
Dan alangkah lebih baik kalau kita bisa belajar dari kegagalan
orang lain.
Berikut mari kita lihat keuletan ABRAHAM LINCOLN,
Abraham Lincoln adalah seorang pribadi yang ulet. Sifatnya yang pantang menyerah telah membuatnya mampu bertahan melalui berbagai rintangan dan menjadi orang yang berhasil. Abraham Lincoln mampu membuat kegagalan menjadi "batu loncatan" untuk maju dari satu keberhasilan kepada keberhasilan yang lebih tinggi.
Lihatlah catatan sejarah hidupnya dibawah ini.
1816 : Keluarganya diusir dari rumahnya, sehingga ia harus bekerja
1818 : Ibunya meninggal dunia.
1831 : Gagal dalam berbisnis
1832 : Gagal menjadi anggota legislatif. Ia kehilangan pekerjaan dan ingin sekolah
di fakultas hukum tetapi tidak diterima.
1833 : Meminjam uang untuk memulai lagi bisnisnya dan bangkrut pada tahun itu juga.
Ia harus melunasi hutangnya selama 17 tahun
1834 : Terpilih sebagai anggota legislatif
1835 : Bertunangan, kemudian tunangannya mati dan ia patah hati
1836 : Mengalami "nervous breakdown" dan harus berbaring selama 6 bulan
1838 : Ingin menjadi pembicara badan legislatif, tetapi gagal
1840 : Ingin menjadi "Elector", tetapi gagal
1843 : Ingin menjadi anggota kongres, tetapi gagal
1846 : Berhasil menjadi anggota kongres
1848 : Tidak terpilih untuk yang kedua kalinya sebagai anggota kongres
1849 : Melamar sebagai walikota, tetapi ditolak
1854 : Ingin menjadi anggota Senat Amerika, tetapi gagal
1856 : Mencalonkan diri sebagai Wakil Presiden Amerika, tetapi gagal karena ia hanya mendapat suara kurang dari 100
1858 : Ingin menjadi anggota Senat Amerika lagi, tetapi kalah
1860 : Terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat
Salah satu kunci keberhasilan adalah tidak melihat rintangan atau kegagalan sebagai akhir dari segalanya, melainkan sebagai pemacu semangat untuk berusaha lebih lagi. Rintangan dan kegagalan yang kita alami secara bertubi-tubi akan membuat kita kuat di dalam menghadapi hidup. Pandanglah segala rintangan dan kegagalan sebagai latihan untuk mengasah kesabaran dan alat untuk menguji keuletan kita. Ingatlah bahwa keberhasilan membutuhkan keuletan dalam berusaha dan kecerdikan dalam mengguna-kan kesempatan
No comments:
Post a Comment